Translate
Tanggal 27-08-2014 ETK kembali kami lanjutkan dengan upacara yang dipimpin oleh Kak Mabicab Pemalang Yaitu Kak Junedi, dan diarak sepanjang jalan protokol Randudongkal Moga dengan pagar betis seluruh anggota gerakan pramuka di Kwartir Ranting Randudongkal Dan Parade Drum Band oleh setiap pangkalan Yang berada dijalan protokol, ada 2 tim di Kwartir Ranting Randudongkal dikarenakan melihat panjangnya rute perjalanan sampai ke Kwartir Ranting Moga. Tim Pertama Adalah Tim Pemberangkatan dan Tim Kedua adalah Tim Penyerahan.
Kegiatan ETK berjalan dengan lancar tanpa kendala apapun, dan diserahkan kepada Kwartir Moga yang kemudian diserahkan kembali untuk dilanjutkan ke Kwarcab Kwarcab Banyumas Oleh Kwartir Ranting Pulosari. Sekian Perjalanan ETK di Kwarcab Pemalang. dengan sedikit dokumentasi dari Gudep Kami 11.27.09.149 dan 11.27.09.150. Pangkalan SMP Negeri 2 Randudongkal.
Tata cara penomoran surat dalam gerakan pramuka disusun sebagai berikut :
- Nomor urut surat keluar
- Kode Kwartir
- Kode Komisi/ Bidang
234 : Nomor Urut surat keluar
03.953 : Kode Kwartir Ranting + Nomor Gudep
C : Kode Surat /Komisi – Bidang
Keterangan : Surat tersebut dikeluarkan oleh Kwartir Cabang;
Pada point (b) 11 adalah kode nomor Kwarda dan 33 kode Kwarcab.
Apabila surat tersebut dikeluarkan oleh Kwartir Ranting maka penulisan nomor surat menjadi : 113301
( 01 adalah kode nomor Kwartir Ranting)
Adapun Pembagian Kode Surat dan Komisi/ Kelompok sbb :
KODE | KOMISI/ BIDANG/ KELOMPOK |
A | Pimpinan, Staf, Tata Usaha |
B | Komisi Tekpram |
C | Komisi Giat Ops |
D | Komisi Keuangan |
E | Komisi Administrasi |
F | Lemdika |
G | Kehumasan |
H | Saka Bahari |
J | Saka Bakti Husada |
K | Saka Bhayangkara |
L | Saka Dirgantara |
M | Saka Kencana |
N | Saka Tarunabumi |
P | Saka Wanabakti |
Q | Badan Pengelola Unit Usaha Kwartir |
R | Unit Usaha Taman Rekreasi Pramuka |
S | Unit Usaha Bumi Perkemahan |
T | Unit Usaha Kedai Pramuka |
U | Unit Usaha Lain ( Percetakan, Koperasi dll) |
V | Yayasan Pramuka |
Dalam pemberian Kode surat ada beberapa yang kode yang menyesuaikan
perubahan komisi yang ada saat ini, seperti yang dilakukan salah satu
Kwartir Daerah dengan mengeluarkan SK untuk perubahan itu, seperti :
B | Komisi Tekpram | Komisi Binawasa |
C | Komisi Giat Ops | Komisi Program Pendidikan |
D | Komisi Keuangan | Komisi Keuangan (Tetap) |
E | Komisi Administrasi | Komisi Manajemen |
Catatan : Penggunaan Kode dengan Huruf I dan O ditiadakan untuk
menghindari kesamaan dalam penulisan dengan angka 1(satu) atau 0 ( Nol
).
Jika terjadi penambahan kelompok maka dapat diberi kode huruf
berikutnya dan bila telah sampai Z dapat dilanjutkan dengan penulisan
kode AA, BB dan seterusnya
“Hymne Pramuka”
Ketika keheningan mulai merayap diujung malam, pernahkah kita mencoba menghayati sampai lubuk hati yang paling dalam, syair lagu “syukur” yang dikumandangkan secara khidmat dan syahdu diseluruh pemancar TV di Indonesia ? kalbu kita terasa sejuk disiram untaian kata bernuansa relegius: “Tanah air pusaka, Indonesia merdeka, syukur aku panjatkan, kehadiratmu Tuhan…”
Demikian kentalnya rasa ikhlas Hs. Mutahar dalam mengungkapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, atas tercapainya kemerdekaan seluruh rakyat Indonesia. Yang dicapai dengan perjuangan, dan pengorbanan darah, nyawa dan air mata.
Lahirnya Hymne Pramuka
Bapk Hs. Mutahar yang panggilan akrabnya kak Mut, adalah putra dari pak salim dan ibu masturah. Lahir di kota semarang 83 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 9 Agustus 1916.
Ketika masih muda dia aktif memimpin kepanduan “Arjuno” ketika itu peserta didiknya antara lain ; sayidiman, S. dan Almarhum Ali Said, mantan jaksa agung. Rasa disiplin sebagai mantan pejuang dan aktivis kepanduan selalu mewarnai setiap gerak langkah dalam kehidupannya sehari-hari.
Sisi lain yang menarik dari sosok kak Mut ialah, dia seorang seniman pencipta lagu yang bertema keagamaan, perjuangan dan Pendidikan. “terus terang saja, saya baru dapat mencipta lagu, kalu saya mendapat inspirasi dari suatu kejadian yang benar-benar saya alami dan hayati.”
Sebagai contoh ketika menciptakan lagu “Hymne Pramuka”. Lagu tersebut tepatnya diciptakan pada tahun 1964. sepuluh tahun sebelum lagu ini diciptakan oleh beliau mendapat firasat adanya golongan orang-orang tertentu yang ingin mendongkel dasar-dasar yang terkandung dalam falsafah Negara pancasila. Rasa kekhawatiran selalu bergejolak dalam jiwa beliau. Pribadi beliau tidak membenarkan kalau nilai-nilai luhur yang terkandung dalam falsafah Negara pancasila akan dihancurkan oleh orang-orang yang tak beriman.
Jiwa kepanduan beliau menggelepak untuk menyelamatkan generasi penerus perjuangan bangsa, insane-insan pembela pancasila.
Syukurlah pada tahun 1961 Gerakan Pramuka sebagai wadah pemersatu bangsa lahir di bumi tercinta Indonesia. Maka pada tahun 1964, lagu “Hymne Pramuka” mulai dikumandangkan sampai saat ini., dalam setiap kegiatan peringatan ulang tahun Gerakan Pramuka, setiap tanggal 14 Agustus.
Kalau kita secara cermat menghayati isi lagu “Hymne Pramuka” kita memperoleh suatu gambaran yang pasti, betapa besar loyalitas kak Mut sebagai insane pembela pancasila, dan sebagai tokoh kepanduan yang sejati.
Coba kita resapi ungkapan hati kak Mut dalam lagu Hymne Pramuka beikut ini :
Kami Pramuka indnesia
Manusia Pancasila
Satya ku kudarmakan
Darma ku kubaktikan
Agar jaya Indonesia
Indonesia tanah airku
Kami jadi Pandumu...
Pada umumnya lagu-lagu ciptaan kak Mut menyibakkan kesan rasa seni yang sangat tinggi. Paduan yang harmoni antara melodi, lirik dan aransemen dari lagu-lagu ciptaannya yang berjumlah ratusan, bagaikan tonggak-tonggak monumental yang kokoh, yang mempuyai nilai sejarah yang tinggi.
Diantara lagu-lagu ciptaan kak Mut yang dikumandangkan dalam upacara seremonial antara lain : lagu”Hari Merdeka” dan”Syukur”.
Wartawan dan Ajudan Presiden
Dimasa penjajahan belanda, kak Mut yang selalu terkesan lincah ini, pernah aktif sebagai wartawan surat kabar Belanda.
Kepandaiannya dalam menguasai bahasa asing merupakan peluang untuk menjalankan tugas sebagai pejabat tinggi didepartemen Luat Negeri.
Sekitar tahun 1973, kak Mut dipercayakan sebagai duta besar Indonesia di Vatikan.
Sejak awal tahun 1946 kak Mut pernah menjabat sebagai ajudan Presiden R.I yang pertama, Ir.H.soekarno.
Lagu-lagu nasional biasanya bertema patriotis dan memiliki
makna yang sangat mendalam, bahkan ada beberapa lagu nasional yang rasanya bisa
membakar semangat nasionalisme bila didengarkan ataupun dinyanyikan, seperti salah
satunya lagu ‘Berkibarlah Benderaku’ Karya Ibu Soed. Di balik liriknya yang
penuh semangat perjuangan ternyata ada cerita yang tidak kalah heroik yang
menginspirasi Ibu Soed untuk menulis lagu ini loh! Wah kira-kira seperti apa
tuh ceritanya ya? Yuk disimak!
Banyak lagu Ibu Soed yang menjadi lagu populer abadi,
beberapa antara lain: Hai Becak, Burung Kutilang, dan Kupu-kupu. Ketika genting
rumah sewaannya di Jalan Kramat, Jakarta, bocor, ia membuat lagu Tik Tik Bunyi
Hujan. Lagu wajib nasional yang dia ciptakan adalah Berkibarlah Benderaku dan
Tanah Airku. Lagu-lagunya yang lain banyak yang juga telah menjadi populer,
a.l. Nenek Moyang, Lagu Gembira, Kereta Apiku, Lagu Bermain, Menanam Jagung,
Pergi Belajar, Himne Kemerdekaan, dll.
Lagu-lagu Ibu Soed, menurut Pak Kasur, salah seorang
rekannya yang juga tokoh pencipta lagu anak-anak, selalu mempunyai semangat
patriotisme yang tinggi. Sebagai contoh, patriotisme terdengar sangat kental
dalam lagu Berkibarlah Benderaku. Lagu itu diciptakan Ibu Soed setelah melihat
kegigihan Jusuf Ronodipuro, seorang pimpinan kantor RRI (Radio Republik
Indonesia) menjelang Agresi Militer Belanda I pada tahun 1947, dimana Jusuf
menolak untuk menurunkan Bendera Merah Putih yang berkibar di kantor RRI,
walaupun dalam ancaman senjata api pasukan Belanda.
Ceritanya bermula pada malam 21 Juli 1945 saat Jusuf yang
ketika itu berusia 33 tahun menolak perintah di bawah ancaman senjata dari para
serdadu Belanda yang meminta agar dia menurunkan bendera merah-putih yang
tengah berkibar. Ancaman senjata, dia balas dengan gertak ancaman pula,
"Kalau memang bendera harus turun, maka dia akan turun bersama bangkai
saya!" cecar Jusuf yang lalu mengilhami lahirnya sebuah lagu perjuangan
yang tidak lain adalah Berkibarlah Benderaku.
Sebagai generasi muda penerus bangsa, sudah selayaknya kita
meniru semangat juang dari sosok Jusuf Ronodipuro yang rela mati demi
mempertahankan Bendera Merah Putih yang merupakan simbol dan identitas dari
bangsa dan negara ini. Kita haruslah memiliki kegigihan dan semangat seperti
beliau dengan menumbuhkan rasa nasionalisme dan mencintai tanah air tercinta
kita, Tanah air Indonesia! :D
Nah, sekarang yuk kita sama-sama menumbuhkan nasionalisme
dengan menyanyikan lagu perjuangan Berkibarlah Benderaku! Kobarkan semangat cinta
tanah air! :D
Berkibarlah Benderaku
Berkibarlah benderaku
Lambang suci gagah perwira
Di seluruh pantai Indonesia
Kau tetap pujaan bangsa
Siapa berani menurunkan engkau
Serentak rakyatmu membela
Sang merah putih yang perwira
Berkibarlah Slama-lamanya
***
Kami rakyat Indonesia
Bersedia setiap masa
Mencurahkan segenap tenaga
Supaya kau tetap cemerlang
Tak goyang jiwaku menahan rintangan
Tak gentar rakyatmu berkorban
Sang merah putih yang perwira
Berkibarkah Slama-lamanya
Lambang suci gagah perwira
Di seluruh pantai Indonesia
Kau tetap pujaan bangsa
Siapa berani menurunkan engkau
Serentak rakyatmu membela
Sang merah putih yang perwira
Berkibarlah Slama-lamanya
***
Kami rakyat Indonesia
Bersedia setiap masa
Mencurahkan segenap tenaga
Supaya kau tetap cemerlang
Tak goyang jiwaku menahan rintangan
Tak gentar rakyatmu berkorban
Sang merah putih yang perwira
Berkibarkah Slama-lamanya
Sumber:
#NaDaIndonesiaku
Langganan:
Postingan (Atom)