Translate

HASDUK BERPOLA : Bangkitkan Rasa Nasionalisme Lewat Film

Posted by pasgama12

HASDUK BERPOLA : Bangkitkan Rasa Nasionalisme Lewat Film 

 Pengantar : Jumat (8/2/2013) lalu, Gugus Depan Dhanapala yang kali ini diwakili oleh Sahharuddin dan Dea Erlinda Erari, Penggalang Gudep Dhanapala yang masih Kelas VII di SMPN 76, berkesempatan mendampingi Kak Dina Dasucianawati, mewawancarai Harris Nizam, sutradara film Pramuka terbaru, Hasduk Berpola. Sebagai pengalaman pertamanya di bidang jurnalisme, Adik Dea Erari ini mencoba membuat sebuah tulisan hasil wawancaranya bersama Kak Nizam, panggilan akrab Dea untuk Kak Harris Nizam.

Enjoy !



Bangkitkan Rasa Nasionalisme Lewat Film
‘Hasduk Berpola’


Oleh: Dea Erlinda Erari
       Dunia perfilman Indonesia, menanti datangnya sebuah film karya seorang sutradara muda kelahiran Denpasar, Bali 16 Desember 1983 yang merupakan lulusan dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Sosok tersebut bernama Harris Nizam yang namanya mulai dikenal lewat film Surat Kecil untuk Tuhan yang merupakan film terlaris pada tahun 2011.

            Cita-cita nya menjadi seorang sutradara sudah ia dambakan sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk melatih kemampuannya, ia membantu seniornya saat sedang menyelesaikan tugas akhir. Ia juga pernah menjadi seorang asisten editor film Ungu Violet pada tahun 2004.

            “ Syarat utama untuk menjadi seorang sutradara ialah harus mampu bekerja dalam tim, karena menjadi sutradara harus bekerja ramai-ramai, tidak sendirian,” Ujar Harris yang mulai aktif di dunia perfilman pada tahun 2009. “ Selain itu juga harus mampu menjadi seorang pemimpin dan memiliki daya imajinasi yang tidak terbatas,” lanjutnya.

            Setahun terakhir ini, Harris tengah disibukan dengan film barunya yang berjudul Hasduk Berpola. Awal mulanya, film ini terbentuk karena pada tahun 2009 saat sedang sidang paripurna, lagu Indonesia Raya lupa dinyanyikan dan penulis itu merasa sedih, karena jika pemimpinnya saja lupa, bagaimana dengan rakyatnya?.

            Film ‘Hasduk berpola’ yang bertemakan nasionalisme bercerita tentang seorang anak yang berjuang melaksanakan janji kemerdekaan. Anak tersebut bernama Budi yang merasa memiliki saingan bernama Kemal, hingga akhirnya Budi memutuskan untuk ikut kegiatan pramuka agar dapat menyaingi Kemal. Namun Budi tidak memiliki cukup uang untuk membeli perlengkapan pramuka.

            Cerita ini dianggap menginspirasi dan dapat membangkitkan semangat nasionalisme. Pengambilan gambar dalam film ini dilakukan di Bojonegoro, hal ini dikarenakan ada kilas balik perobekan bendera merah putih di Hotel Yamato yang terletak di Bojonegoro.

            Adapun arti dari hasduk adalah salah satu atribut yang suka dipakai oleh anggota pramuka yang biasanya disebut kacu atau syal.

            “Film ini bertema pramuka karena ada rasa nasionalisme yang membentuk masyarakat yang lebih baik.” Ujar Harris. Ia pun berpendapat bahwa kegiatan pramuka sangat mengasyikan karena pramuka mengajarkan banyak hal, membuat pribadi yang cekatan dan tangguh. Selain itu pramuka juga merupakan tempat bermain dan belajar serta mendapat ilmu.

            Ketika ditanya mengenai ketersediaannya untuk berkunjung ke SMPN 76 Johar Baru, Harris pun menjawab “ Pada dasarnya aku bersedia ngajarin siapapun di dunia ini, asalkan ada waktu aku pasti datang untuk membagi ilmu sebanyak mungkin ke semua orang dan aku akan mensosialisasikan tentang ‘Hasduk Berpola’.

            Film ‘Hasduk Berpola’ merupakan film yang harus ditonton oleh semua kalangan, khususnya para pelajar agar dapat membangkitkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air yang belakangan ini mulai pudar. Film ini akan tayang perdana di bioskop pada tanggal 21 Maret 2013.


Salam Pramuka!----------------------------------------------------------------------------------------------
Dokumentasi foto wawancara bersama Kak Harris Nizam
(fotografer : Kak Hafiez Achmad, Pembina Gudep Dhanapala)



 

 

 Sumber : http://dhanapalascout.blogspot.com/

 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar

Facebook

Pramuka Smanab